Harian Mediasi.Com-Tulang Bawang- Rawajitu Selatan – Pertanian modern berbasis teknologi mulai menggeliat di Rawajitu Selatan. Bertempat di SK 26 A Kampung Medasari, sebuah green house hidroponik bernama Untung Farm menggelar kegiatan perdana “Wisata Petik Melon” pada Sabtu–Minggu, 9–10 Agustus 2025.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan menjadi alternatif wisata edukatif keluarga. Pengunjung dapat mencicipi melon langsung dari kebun, berfoto sepuasnya, serta memetik buah pilihan untuk dibawa pulang.
Empat Jenis Melon Premium
Untung Farm membudidayakan empat varietas unggulan di dalam green house berukuran 10 x 20 meter dengan jumlah 500 batang tanaman melon:
New Kinanti – Rp30.000/kg
Sweet Net – Rp35.000/kg
Sweet Lavender – Rp35.000/kg
Melon Madu – Rp25.000/kg
Semua ditanam menggunakan sistem hidroponik Fertigation Nutrient Technique (FNT) yang memungkinkan pengelolaan nutrisi secara presisi, efisiensi penggunaan air, dan menjaga kebersihan tanaman dari hulu ke hilir.
“Total modal habis sekitar Rp70 juta karena saya bangun dan kerjakan sendiri secara bertahap. Ini hasil belajar mandiri dan semangat untuk terus mencoba,” ujar Untung, petani muda asal Kampung Medasari.
Harga Tiket dan Fasilitas
Harga tiket masuk sangat terjangkau:
Rp10.000 untuk dewasa
Rp5.000 untuk anak-anak
Fasilitas yang disediakan antara lain:
Gratis parkir
Gratis tester melon
Area selfie kekinian
Waktu kunjungan dibagi dua sesi:
Pagi: 08.00–11.00 WIB
Siang: 13.00–16.00 WIB
Komentar Pengunjung
Antusiasme masyarakat sudah mulai terasa. Salah satunya datang dari Sukarman, Jurutulis Kampung Hargorejo, yang telah mencicipi langsung buah hasil panen.
“Melonnya sangat segar dan manis, terutama yang jenis Sweet Net. Ini kualitas yang jarang kita temui di kebun lokal. Sangat cocok untuk oleh-oleh maupun konsumsi keluarga,” ujarnya.
Dukungan Tokoh Agama dan Aktivis Muda
Dukungan juga datang dari tokoh agama M. Efendi Mustofa, yang akrab disapa Gus Fendi. Ia mengaku bangga dengan keberhasilan Untung Farm yang lahir dari kemandirian tanpa mengandalkan bantuan pemerintah.
“Tanggapannya luar biasa, karena ini mandiri dan berhasil. Biasanya yang dibantu pemerintah saja tidak berjalan, tapi ini justru mampu tumbuh dan menginspirasi,” ungkap Gus Fendi.
Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari aktivis muda Rawajitu Selatan, Suguntur, S.H., yang siap membantu pengembangan Untung Farm secara legalitas.
> “Saya siap mendampingi proses perizinan seperti NIB, Izin Edar Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), hingga Sertifikat Halal. Ini penting agar usaha seperti Untung Farm dapat berkembang secara profesional dan memberi dampak ekonomi nyata bagi desa,” tegas Suguntur.
Menurutnya, Untung Farm membuktikan bahwa pertanian kini bisa dikelola dengan pendekatan teknologi, edukasi, dan daya saing pasar yang tinggi.
Promosi ke Wilayah Sekitar
Sebelum wisata ini dibuka, Untung Farm telah aktif melakukan promosi ke berbagai kampung dan kantor kecamatan. Sambutan masyarakat sangat positif, terutama dari kalangan muda dan kelompok tani yang ingin belajar langsung tentang hidroponik dan manajemen green house.
“Saya terbuka untuk siapa pun yang mau datang belajar atau sekadar berkunjung. Harapannya, semangat bertani ini bisa menular, terutama untuk anak muda,” kata Untung.
Dengan inovasi yang terus dikembangkan, Untung Farm kini tak sekadar menjadi kebun melon, tetapi juga pusat edukasi, inspirasi wirausaha, dan destinasi wisata pertanian pertama di Rawajitu Selatan. Dukungan penuh masyarakat diharapkan menjadikan Untung Farm sebagai model pertanian hortikultura masa depan di Kabupaten Tulang Bawang.(Guntur)